Kamis, 18 Februari 2016

10 Jenis Reptil Cantik Ini Layak Dipelihara, Kamu Suka yang Mana?

Reptil adalah hewan berdarah dingin yang memiliki keunikan tiada duanya. Berkat itu reptil mampu menyita perhatian para pecinta hewan, sehingga menjadikannya hewan kesayangan. Meski sebagian penampakannya menyeramkan, tetapi bagi para pecinta reptil, hewan ini eksotis dan cantik lho.

1. Ball Phyton



Meski bernama Phyton, ternyata ular ini tidak sengeri namanya, lho. Ular ini tergolong kecil dengan ukuran panjang antara 90-120 cm. Jika ular ini merasa terancam atau stress, maka dia segera meringkuk dan melingkar seperti bola. Ular ini dalam pemeliharaannya sangat membutuhkan tempat yang hangat dan bersih. Ball Phyton memakan tikus yang bisa diberikan 1 minggu sekali.

2. Bearded Dragon atau Pogona


Reptil ini berasal dari Benua Australia, biasa dikembangbiakkan dengan cara ditangkar. Reptil ini sangat lembut dan ramah (tidak galak). Memiliki panjang 2 meter dengan warna cokelat dan kuning. mengapa dinamakan Naga Bearded? karena jika jiwanya terancam maka reptil ini di lehernya membentuk seperti 'jilatan api' mirip seperti naga.

3. Monitor Lizard



Ini adalah reptil peliharaan yang terindah. Lizard yang paling umum ditemukan adalah jenis Monitor Savanah. Kadal ini bisa dipelihara dan dikembangbiakkan di rumah. Lizard adalah jenis karnivora yang memangsa tikus yang diberikan seminggu 2 kali. Reptil ini tergolong cerdas, maka diperlukan kandang agar dia tidak melarikan diri.

4. Corn Snake




Ular Jagung merupakan reptil yang sangat mudah dipelihara, memiliki warna dan pola lurik yang sangat menarik. Ular ini boleh dibilang sangat 'eye catching'. Jenis ular ini memiliki tabiat yang tenang dan kalem saat diberi makan. Ular Jagung tidak beracun dan memiliki panjang rata-rata 1,2-1,8 meter. Sementara itu, makanan yang digemari adalah tikus sawah. Ular ini dapat bertahan atau dapat berumur hingga 23 tahun, lho.

5. Leopard Gecko


Reptil ini menjadi peliharaan favorit dengan ciri kulit yang bergelombang. Memelihara jenis reptil ini sangat mudah dan bisa hidup di situasi apa pun. Leopard memliki panjang rata-rata 20-28 cm dan berat sekitar 45-65 gram. Makanan yang disukai Leopard adalah jangkrik dan laba-laba. Untuk memelihara reptil ini, diperlukan kehati-hatian yang sangat tinggi karena ekor mudah putus walaupun akan tumbuh kembali.

6. Chameleon


Bunglon ini gampang mengalami stress dimana situasi tidak sama dengan lingkungan sebelumnya, maka mengakibatkan kematian. Beda dengan rerptil lainnya, bunglon tidak suka terlalu banyak campur tangan si pemilik. Mimikri, salah satu andalannya untuk mengubah warna tubuh yang disesuaikan dengan lingkungan. Jenis yang layak di pelihara adalah Veiled Jackson dan Panther.

7. Red Eared Slider


Red Eared Slider adalah kura-kura air tawar dan hewan peliharaan yang menyenangkan. Tapi hati-hati, ada beberapa kura-kura yang membawa bakteri Salmonella. Maka disarankan membeli hewan peliharaan harus mempunyai lisensi standar bebas penyakit menular dari dokter hewan, pet shop atau pusat penangkaran. Kura-kura ini harus memiliki tempat yang aman dan hangat. Dan untuk memberi makan cukup seminggu 2 atau 3 kali. Reptil ini adalah sejenis omnivora.

8. Russian Tortoise


Reptil ini mempunyai sifat pemalu dari jenis kura-kura darat lainnya. Kura-kura Rusia ini memiliki panjang tubuh sekitar 6-10 inchi dengan tempurung berbentuk bulat. Kura-kura ini memakan gulma dan rumput.

9. Blue Tongue Skink


Reptil yang satu ini mempunyai sifat 'easy going' artinya mudah gaul dan tidak  takut dengan manusia. Mengapa dinamakan Blue Tongue Skink? Karena kadal ini memiliki lidah berwarna biru. Tujuan lidah berwarna biru ini untuk menakut-nakuti penyerangnya. Reptil atau kadal ini berasal dari benua Australia, panjang tubuhnya sekitar 17-24 inci. Yang unik adalah kadal lidah biru tidak bertelur tetapi beranak, dan termasuk golongan Omnivora yang memiliki ketahanan hidup hingga 20 tahun.

10. African Sulcata Tortoise


Kura-Kura Sulcata termasuk jenis kura-kura darat terbesar di dunia. Taji di kakinya yang menonjol tidak memiliki fungsi sama sekali. Kura-kura ini sangat mudah dipelihara dan memiliki berat rata-rata 80 kg. Karena cukup besar maka tidak cocok untuk dipelihara di dalam rumah maka penangkarannya harus di luar rumah (taman). Kura-kura ini memiliki tingkat hidup lebih lama ketimbang manusia. Sulcata tergolong herbivora yang memakan buah-buahan.

Cara Reproduksi Reptil

Apa keuntungan dari telur kedap air? Jelas, telur yang kedap air dapat diletakkan di mana saja. Mereka tidak harus disimpan terus-menerus di daerah lembab atau basah. Tidak ada bahaya dari dehidrasi janin yang sedang berkembang. Tampil di samping adalah

Penetasan Penyu

Reproduksi Reptil

Kebanyakan reptil bereproduksi secara seksual dan memiliki fertilisasi internal. Jantan memiliki satu atau dua pen is yang meneruskan sperma dari kloaka mereka ke kloaka betina. Pembuahan terjadi di dalam kloaka, dan telur dibuahi meninggalkan tubuh betina melalui pembukaan pada kloaka. Dalam minoritas spesies, telur dipertahankan di dalam tubuh betina sampai mereka menetas. Kemudian keturunannya meninggalkan tubuh ibu melalui lubang kloaka.

Telur Amniotik

Tidak seperti amfibi, reptil menghasilkan telur amniotik (lihat Gambar di bawah). Cangkang, membran, dan struktur lainnya dari telur ketuban melindungi dan memelihara embrio. Mereka menjaga embrio lembab dan aman sementara itu tumbuh dan berkembang. Mereka juga menyediakannya dengan sumber makanan yang kaya, berlemak (kuning telur).


Reptil Muda

Tidak seperti amfibi, reptil tidak memiliki tahap larva. Sebaliknya, reptil yang baru menetas terlihat seperti versi yang lebih kecil dari orang dewasa. Mereka mampu bergerak sendiri, tetapi mereka rentan terhadap predator. Meski begitu, sebagian besar reptil tua tidak memberikan perawatan kepada tukik mereka. Bahkan, sebagian besar reptil bahkan tidak merawat telur mereka. Sebagai contoh, penyu betina bertelur di pantai berpasir dan kemudian kembali ke laut. Satu-satunya pengecualian adalah buaya betina dan aligator. Mereka mungkin mempertahankan sarang mereka dari predator dan membantu tukik mencapai air. Jika anak muda tetap di daerah, ibu dapat terus melindungi mereka sampai satu tahun.

Ringkasan

Kebanyakan reptil bereproduksi secara seksual dan memiliki fertilisasi internal. Telur reptil yang amniotik, sehingga mereka dapat diletakkan di atas tanah bukan di air. Reptil tidak memiliki tahap larva, dan tukik mereka relatif matang. Orang tua reptil memberikan sedikit perawatan atau tidak sama sekali untuk anak-anak mereka.

Sistem Reproduksi Reptil

Reproduksi seksual pada Reptil diawali dengan perkawinan yang diikuti dengan terjadinya fertilisasi. Fertilisasi tersebut kemudian menghasilkan zigot yang akan berkembang menjadi embrio.

Fertilisasi pada reptil dapat terjadi secara eksternal atau secara internal.

Fertilisasi eksternal merupakan penyatuan sperma dan ovum di luar tubuh hewan betina, yakni berlangsung dalam suatu media cair, misalnya air. Contohnya pada Amfibi (katak).

Fertilisasi internal merupakan penyatuan sperma dan ovum yang terjadi di dalam tubuh hewan betina. Hal ini dapat terjadi karena adanya peristiwa kopulasi, yaitu masuknya alat kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina. Fertilisasi internal terjadi pada hewan yang hidup di darat (terestrial), misalnya hewan dari kelompok reptil, aves dan

Setelah fertilisasi internal, ada tiga cara perkembangan embrio dan kelahiran keturunannya, yaitu dengan cara ovipar, vivipar dan ovovivipar.

1. Ovipar (Bertelur)

Ovipar merupakan embrio yang berkembang dalam telur dan dilindungi oleh cangkang. Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang ada di dalam telur. Telur dikeluarkan dari tubuh induk betina lalu dierami hingga menetas menjadi anak. Ovipar terjadi pada jenis reptil Non Venom (Phyton, Molleria, Collubrid), Venom ( Naja, Ophiophagus hannah, Boiga,dsb ) .

2. Ovovivipar (Bertelur dan Beranak)

Ovovivipar merupakan embrio yang berkembang di dalam telur, tetapi telur tersebut masih tersimpan di dalam tubuh induk betina. Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang berada di dalam telur. Setelah cukup umur, telur akan pecah di dalam tubuh induknya dan anak akan keluar dari vagina induk betinanya. Contoh hewan ovovivipar adalah kelompok reptil (kadal, BCI, Anaconda, ular pucuk, Monop tanah, monop air)

3. Reproduksi Reptil (Reptilia)

Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.

Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah.

Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta berbagai jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya.

Macam dan Jenis Reptil serta Manfaatnya Bagi Manusia

Klasifikasi Reptil

Reptil sendiri memiliki populasi yang sangat banyak, dan terbagi berbagai macam ordo. Berikut ini adalah beberap aordo dari reptile :

Ordo Crocodilia, yang merupakan ordo yang memiliki ciri fisik berbentuk seperti buaya. Contohnya adalah buaya, alligator dan jugar garhial. Diperkirakan ordo Crocodilia ini memiliki kurang lebih 23 spesies di dalamnya.Ordo Sphenodontiamerupakan salah satu ordo dari hewan tuatara, yang mungkin tidak ada atau jarang sekali ditemukan di Indonesia. Terdiri dari 2 spesies saja.Ordo Squamala merupakan salah satu jenis ordo yang memiliki spesies terbanyak, yaitu kurang lebih sekitar 7900 spesies. Termasuk di dalam ordo squamala ini adalah kadal, ular, dan beberapa macam hewan amphibi.Ordo testudinata, merupakan salah satu ordo yang juga memiliki spesies yang banyak, yaitu sekitar 300 spesies. Dimana di dalamnya yang termasuk di dalam ordo ini adalah kura-kura dan penyu.

Jenis reptile sendiri sangatlah bervariasi mulai dari reptil jenis kecil, seperti cicak dan juga tokek hingga reptile raksasa, seperti buaya dan juga komodo. Saat ini beberapa jenis reptil sudah masuk ke dalam spesies yang hampir punah dan harus dilindungi. Namun demikian disamping itu, saat ini juga ada beberapa reptil yang keberadaannya sangat meresahkan, sehingga menjadi hama, dan harus dibasmi agar tidak merugikan.

Meskipun demikian, hewan reptil ternyata memiliki manfaat loh bagi manusia. Apa saja manfaat reptil bagi manusia? Berikut ini adalah beberapa diantaranya :

1. Sebagai hewan peliharaan

Manfaat pertama dari reptil adalah sebagai hewan peliharaan. Mengerikan? Mungkin ada beberapa reptil yang mungkin sangat mengerikan apabila dijadikan sebagai salah satu hewan peliharaan, seperti ular dan juga buaya. Namun demikian, fenomena ini memang nyata adanya di kalangan masyarakat, tidak hanya di Indonesia, namun juga di dunia, dimana beberapa jenis reptil yang dianggap berbahaya malahan menjadi salah satu hewan peliharaan.

Apabila anda takut anda dapat mencoba untuk memelihara reptil yang lebih jinak dan lucu, seperti jenis kura-kura, yang biasa dipelihara di rumah yang memiliki kolam ataupun akuarium.

2. Kulit reptil dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan

Manfaat lainnya dari reptil yang sering digunakan oleh manusia adalah kulit reptile. Ya, beberapa jenis kulit reptil, seperti ular, buaya dan juga jenis kadal memiliki corak serta kualitas kulit yang sangat menarik dan memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Hal inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh para pengrajin untuk mengolah kulit dari berbagai hewan reptil ini menjadi bahan kerajinan tangan. Biasanya, kulit reptil ini seringkali diolah menjadi bahan utama pembuatan dompet, ikat pinggang, tas, bahan sepatu kulit dan juga berbagai macam produk fashion lainnya.

Selain itu, beberapa orang percaya bahwa kulit dari hewan reptil memiliki tuah tersendiri, sehingga dianggap sebagai salah satu benda yang dikeramatkan.

3. Dimanfaatkan untuk dikonsumsi

Saat ini daging reptil sebagai salah satu bahan daging konsumsi mungkin masih jarang diaplikasikan pada masyarakat umum, namun demikian hal ini sudah mulai bisa diterima oleh akal sehat. Ya, manfaat reptil yang biasa dimakan adalah jenis ular dan juga kadal, seperti biawak, yang konon katanya memiliki rasa yang sangat lezat dan juga memiliki banyak sekali khasiat yang tinggi.

Salah satu kepercayaan masyarakat menyebutkan bahwa dengan mengkonsumsi daging dari hewan jenis reptil dapat menyembuhkan penyakit kulit, meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh, serta sangat menyehatkan tubuh kita. Hal ini mungkin benar, namun mungkin juga salah, karena pada dasarnya belum ada penelitian yang benar-benar terfokus pada kandungan serta khasiat dari daging hewan reptil tersebut.

4. Telur reptil sering dikonsumsi oleh manusia

Selain dagingnya, ternyata beberapa telur dari spesies reptile juga sering dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan konsumsi. Salah satunya adalah telur penyu dan juga terkadang telur reptile lainnya. Sama seperti daging reptil, telur dari hewan reptil tersebut hingga kini masih diyakini dan juga dipercaya akan sangat baik untuk kesehatan tubuh. Kepercayaan yang paling utama adalah dapat meningkatkan stamina dan juga vitalitas tubuh, sehingga sering juga dimanfaatkan sebagai salah satu bahan dasar pembuatan obat tradisional untuk stamina pria.

5. Menetralisir bisa dan racun

Ular, merupakan salah satu jenis reptil yang memilki racun atau bisa. Racun ini dapat sangat berbahaya apabila masuk ke dalam tubuh manusia, karena bisa menyebabkan kematian. Nah, untuk menetralisir racun ini, ternyata yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan bagian tubuh dari ular, seperti bisa ular itu sendiri dan juga empedu ular. Kedua bahan ini bisa diolah dan juga diekstar sebagai salah satu penawa bisa atau racun ular yang sangat ampuh dan dapat membantu menetralisir bisa ular yang masuk ke dalam tubuh kita.

6. Membasmi hama tanaman di kebun dan sawah

Manfaat reptil lainnya adalah sebagai salah satu jenis predator alami. Sebagai salah satu predator alami, reptile kebanyak memakan berbagai macam hama yang ada pada persawahan dan juga lingkungan perkebunan, salah satunya adalah tikus. Tikus merupakan salah satu hama yang sangat mengganggu dan sulit untuk diberantas. Namun dengan adanya reptil,  maka ia akan berperan secara alami sebagai predator dari tikus, yang dapat membantu mengurangi jumlah hama tanaman secara efektif.

Mengenal Ciri-ciri Reptil Indonesia

Ciri – ciri Reptil - Hewan reptile merupakan salah satu kelompok hewan yang memiliki tulang belakang atau vertebrata. Kelompok reptile merupakan kelompok hewan yang berdarah dingin. Untuk lebih mudah dalam mengenali dan mempelajari anggota reptile ini sebaiknya kalian mengetahui ciri-ciri reptil dengan baik. Sesuai dengan nama kelas, anggota reptilian merupakan kumpulan hewan melata (reptum). Berikut ciri-ciri reptil yang paling mudah dikenali yakni :

1. Hewan yang memiliki tulang belakang
2. Sebagian besar tubuhnya ditutupi oleh sisik
3. Telah memiliki anggota tubuh yang lengkap yakni kepala, leher, badan dan ekor
4. Jantung hewan reptile telah memiliki 4 ruang tetapi dalam bentuk yang belum sempurna
5. Telah bernafas menggunakan paru-paru
6. Sebagian besar anggota kelas reptilian berkembangbiak dengan cara bertelur
7. Berdarah dingin


Contoh Hewan Reptil
Setelah kalian mengenal ciri-ciri hewan reptil, tentu kalian dapat menunjukkan contoh hewan yang tergolong ke dalam kelas reptile. Hewan reptile yang paling mudah dikenali ialah hewan yang berjalan dengan cara melata. Contoh hewan reptile yang sering kalian jumpai dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

1. Cicak (Gekkonidae)
2. Ular (Ptyas korros)
3. Ular tanah (Calloselasma rhodostoma)
4. Buaya (Crocodilya)
5. Bunglon
6. Biawak
7. Komodo (Varabus Komodoensis)
8. Penyu sisik (Eretmochelys imbricata)

Itulah beberapa contoh hewan reptile yang sering kita jumpai. Beberapa jenis hewan reptile tergolong ke dalam hewan yang dilindungi. Beberapa hewan reptile yang dilindungi atau langka yakni

1. Penyu hijau (Chelonia mydas)
2. Kura-kura duri (Heosemys spinosa)
3. Baning Sulawesi (Indotestudo forstenii)
4. Kura-kura Sungai Kalimantan (Orlitia borneensis)
5. Ular Schmutz’s Worm (Typhlops schmutzi)

Jenis-jenis Reptil
Jenis-jenis hewan reptile terbagi ke dalam empat ordo yakni ordo Crocodilya, Rhyn Rhynchocephalia, Squamata, dan Testudines. Ordo Crocodilya merupakan ordo yang terdiri dari 25 spesies yang tergolong ke dalam hewan alligator. Contoh jenis reptil dari ordo Crocodilya adalah buaya, alligator, dan caiman. Spesies ini banyak mendiami wilayah perairan darat dan cukup spesie yang berada di Indonesia.

Ordo Rhynchocephalia merupakan ordo yang hanya memiliki satu jenis spesies saja yakni Tuatara (Sphenodon punctatus). Spesies ini hanya dapat hidup di daerah pegunungan dan banyak terdapat di wilayah Selandia Baru.

Ordo Squamata merupakan ordo dalam hewan reptile yang luas. Sebagian anggota ordo ini merupakan hewan yang berupa kadal dan ular. Ciri-ciri reptil ini banyak yang memiliki ekor berukuran panjang dan dapat beregenerasi. Contoh reptil dari ordo ini antara lain komodo (Varanus komodoensis), tokek dan cicak (famili Gekkonidae).

Ordo Testudines merupakan anggota reptile yang cukup luas karena memiliki sekitar 300an spesies yang anyak hidup di perairan laut. Beberapa spesies yang menjadi anggota filum ini adalah jenis penyu dan kura-kura. Beberapa contoh hewan reptil dari ordo Testudines diantaranya adalah berbagai jenis kura-kura berleher ular, penyu sisik (Eretmochelys imbricata), tuntong laut (B. borneoensis), dan lain-lain.

Pengertian Reptil


Pengertian reptile, Reptil adalah salah satu jenis vertebrata atau hewab yang memiliki tulang belakang berdarah dingin dan memiliki sisik di sekujur tubuhnya. Reptil termasuk tetrapoda, yaitu hewan yang memilikli empat kaki. Pada umumnya reptil berkembang biak dengan cara bertelur, yang mana telurnya akan diselubungi oleh membran amniotik. Keberadaan reptil sangatlah banyak di jumpai, semua benua pasti terdapat reptil kecuali benua atlantik.

Reptile dapat di kelompokan menjadi 4 kelompok, yaitu :

  • Ordo Crocodilia (contohnya ialah buaya, garhial, caiman, dan alligator): jumlahnya sekitar 23 spesies
  • Ordo Sphenodontia (contohnya ialah tuatara Selandia Baru): jumlahnya sekitar 2 spesies
  • Ordo Squamata (contohnya ialah kadal, ular dan amphisbaenia (“worm-lizards”)): jumlahnya sekitar 7.900 spesies
  • Ordo Testudinata (contohnya ialah kura-kura, penyu, dan terrapin): jumlahnya sekitar 300 spesies
Ciri-ciri Hewan Reptil

  • Reptil memiliki tulang belakang. Mereka adalah vertebrata.
  • Reptil ditutupi oleh sisik.
  • Reptil bernapas dengan paru-paru.
  • Kebanyakan reptil bertelur. Beberapa reptil, seperti ular boa, melahirkan hidup muda.
  • Hampir semua reptil berdarah dingin. Salah satu pengecualian adalah penyu belimbing, yang dapat mengatur suhu tubuhnya untuk beberapa derajat.
  • Beberapa reptil umum adalah buaya Amerika, ular garter, kura-kura laut dan biawak.

7 Hewan Reptil yang Aman Untuk Dipelihara

Jika Anda ingin memiliki hewan peliharaan berupa reptil, Anda harus jeli memilihnya. Reptil tidak semuanya menakutkan dan berbisa. Ada beberapa jenis reptil yang cantik dan sangat aman untuk dipelihara.

Ingin tahu hewan reptil apa saja yang aman untuk dipelihara? Berikut ulasannya 7 Hewan Reptil Yang Aman Untuk Dipelihara :

1. Cornsnake



Ini adalah ular yang lucu dan tidak berbisa dari keluarga Colubrid. Dengan wajah dan sifatnya yang imut serta jinak, menjadikan cornsnake sangat mudah dipelihara. Bagi Anda yang takut pada ular, bisa melakukan terapi dengan ular ini, sebab ukurannya sangat kecil. Panjang maksimalnya hanya sekitar 1,5 meter.

Ular ini jarang sekali menggigit, hidupnya pun juga sangat lama, yaitu sekitar 20 tahun. Makanannya tikus putih kecil atau yang biasa disebut mencit.

2. Tegu (Kadal Argentina)



Jangan tertipu dengan muka sangarnya. Percayalah, ini adalah kadal dengan sifat yang tenang, jarang menggigit, dan aman untuk dipelihara. Hidupnya bisa mencapai 15-20 tahun.

Makanannya adalah tikus putih tergantung ukuran tubuhnya. Bisa juga memakan buah-buahan.

3. Ball Python (Piton Bola)



Ini adalah satu-satunya ular terjinak di dunia. Setidaknya itulah anggapan para ilmuwan tentang Ball Python. Ular ini hidup di Afrika, namun di Indonesia sudah banyak yang mengembangbiakkan reptil lucu ini.

Disebut lucu, karena ular ini jika terancam tidak akan menggigit, justru akan melindungi diri dengan membentuk bola. Itulah sebabnya mengapa dinamakan Ball Python. Makanannya pun sangat mudah, yaitu tikus kecil atau rat. Sifatnya yang pemalu sangat sejalan dengan bentuknya yang imut.

Bentuk ular ini gendut, yaitu besar di bagian perut namun untuk ekor dan leher

4. Blue Iguana (Iguana Biru)



Jika iguana pada umumnya berwarna hijau, namun ternyata ada iguana yang berwarna biru. Bahkan selain biru ada pula yang berwarna merah. Karakteristik iguana biru sama dengan iguana hijau ataupun merah. Makanannya sayur dan buah-buahan.

Akan tetapi, jika memelihara iguana kecil jangan terlalu memberinya makan. Sebab iguana kecil akan terus makan meskipun dia sudah kenyang. Akibatnya, akan membuatnya kekenyangan dan akhirnya mati dengan perut yang terlalu besar.

5. Molurus Python Albino (Sanca Bodo Albino)



Inilah ular jagoan dan idaman semua penggila reptil. Molurus Python Albino atau yang sering disebut Molab oleh para penggemar reptil. Molab memiliki warna kuning cerah yang tentunya akan membuat menarik. Karakernya pun juga jinak, sebab hewan albino memiliki kecenderungan jinak. Setidaknya itu anggapan para ilmuwan. Makanannya pun sama, yaitu tikus kecil, rat, kepala ayam, atau burung puyuh.

6. Spiderman Lizard (Kadal Spiderman)



Kadal Afrika langka ini memiliki warna merah pada bagian kepala dan punggungnya, sementara di bagian kaki belakang hingga ekor berwarna biru. Sangat mirip dengan Spiderman.

Kadal ini juga sangat jinak meskipun ditemukan di alam liar. Kini banyak orang yang mencari kadal spiderman ini untuk dipelihara.

7. Gecko Lizard (Kadal Timur Tengah)



Hewan ini memang terkesan menggelikan dan mirip dengan tokek. Namun percayalah bahwa ini bukan tokek, sebab Gecko tidak bisa menempel pada dinding. Pakannya pun sangat mudah, yaitu jangkrik atau ulat hongkong. Uniknya, hewan ini saat berganti kulit akan memakan kulit lamanya hingga habis tak tersisa. Selain itu warnanya juga beragam serta cantik.

Reptil vs Amfibi: Ketahui 6 Perbedaan Reptil dan Amfibi


Reptil dan amfibi memiliki sejumlah kesamaan, misalnya, keduanya merupakan hewan berdarah dingin atau ectomorphic (suhu tubuh berfluktuasi tergantung pada lingkungan).

Selain itu, kedua jenis binatang ini bereproduksi dengan telur serta sama-sama merupakan hewan bertulang belakang.

Bukti evolusi menunjukkan fakta bahwa reptil dan amfibi berkerabat dekat.

Bahkan sebelumnya, amfibi dan reptil dikelompokkan bersama pada subjek Herpetologi.

Herpetologi berasal dari kata Yunani ‘herpeton’, yang berarti ‘makhluk yang merangkak (merayap)’.

Namun, sebenarnya reptil dan amfibi memiliki beberapa perbedaan mulai dari klasifikasi biologi, anatomi, fisiologi, dan cara reproduksi.

Contoh umum reptil diantaranya adalah ular, kadal, dan buaya, sementara hewan yang tergolong amfibi misalnya katak, kadal air, dan salamander.

Perbedaan Amfibi dengan Reptil

Berikut akan diuraikan mengenai perbedaan antara amfibi dengan reptil.

1. Klasifikasi

Reptil dan amfibi sama-sama diklasifikasikan dalam kerajaan Animalia, filum Chordata dan subfilum Vertebrata.

Bedanya, amfibi termasuk dalam superkelas Tetrapoda dan kelas Amphibia. Sedangkan reptil tidak memiliki superkelas dan masuk dalam kategori Amniota dan kelas Reptilia.

2. Penampilan fisik

Perbedaan paling mudah terlihat antara reptil dan amfibi terdapat pada struktur permukaan tubuh.

Reptil memiliki sisik atau semacam perisai yang membuat kulitnya terasa kering dan bersisik.

Amfibi di sisi lain, memiliki kulit yang lembab, halus, bahkan kadang-kadang sedikit berlendir. Amfibi memiliki kelenjar lendir yang membuat kulitnya terasa licin.

Perbedaan lain yang mudah dikenali adalah bahwa reptil memiliki jari kaki dengan cakar, sedangkan amfibi tidak memiliki cakar.

3. Reproduksi

Meskipun amfibi dan reptil berkembang biak dengan bertelur, namun keduanya memiliki struktur telur berbeda.

Telur reptil memiliki cangkang yang keras. Induk reptil biasanya meletakkan telur dalam sarang atau dikubur di dalam tanah.

Sedangkan telur amfibi tidak memiliki membran pelindung dan umumnya ditemukan melekat pada batang tanaman bawah air.

4. Metamorfosis dan siklus hidup

Perbedaan reptil dan amfibi terlihat dalam siklus hidup mereka.

Ketika menetas, anak-anak reptil tampak mirip dengan induknya untuk kemudian tumbuh dewasa tanpa mengalami banyak perubahan bentuk.

Siklus hidup katak, sebagai contoh dari siklus hidup amfibi, sangat berbeda dengan reptil.

Setelah menetas, katak muncul dalam bentuk yang disebut kecebong yang bernafas melalui insang.

Pada tahap ini, amfibi muda tidak dapat bertahan hidup di luar air serta memiliki ekor.

Seiring waktu, ekor kecebong akan hilang disertai dengan berkembangnya organ paru-paru yang memungkinkan katak bernapas di darat sementara tetap mempertahankan kemampuan untuk bernapas di bawah air.

5. Pertahanan

Amfibi seperti katak dapat mengeluarkan racun melalui kulit yang merupakan mekanisme pertahanan diri.

Reptil menggunakan cakar, ekor, serta gigitan untuk mempertahankan diri. Beberapa jenis reptil seperti ular memiliki bisa untuk membunuh mangsa sekaligus mempertahankan diri.

6. Habitat

Perbedaan reptil dan amfibi terlihat pula pada habitat alami mereka.

Sebagian besar amfibi hidup di tempat-tempat lembab yang dekat dengan sumber air.

Reptil cenderung menghuni lokasi yang lebih beragam mulai dari gurun yang dihuni kadal dan ular hingga badan air yang dihuni buaya dan alligator.

5 Hewan Reptil Terbesar di Dunia

1. Komodo Dragon

Komodo Dragon

Hewan ini dijuluki sebagai the king of lizard. Komodo ini juga disebut sebagai hewan pemburu mematikan yang memiliki panjang hingga 3 meter (10 kaki). Hewan ini biasanya berburu di sore hari, menyergap mangsanya dengan menggunakan cakarnya yang tajam dan kuat.

Memiliki ekor yang kuat dan memiliki racun yang mematikan. Istilah Dragon, tampaknya tepat untuk nama komodo dengan ukuran besar serta tampak seperti monster ganas yang siap menerkam mangsanya.

Selain itu, air liur Komodo Dragon ini mengandung bakteri yang bernama virulent strains. Setiap gigitan komodo bisa mengakibatkan infeksi yang fatal.

2. Tuatara

Tuatara

Jenis iguana ini memang tidak memiliki ukuran besar , namun hewan ini merupakan kerabat terdekat dari reptil dan ular yang pernah hidup di era Mesozoic, sekira 250 juta tahun lalu. Tuatara memiliki kaki dan struktur otak yang sangat mirip dengan hewan amfibi.

Kabarnya, hewan ini memiliki tiga kelopak mata di setiap matanya serta mata ketiga yang disebut parietal eye. Kemungkinan mata ketiga ini berfungsi untuk mendeteksi siklus siang dan malam. Selain itu, tulang punggung hewan ini menyerupai ikan, sedangkan rusuknya seperti yang dimiliki pada burung. Tuatara hidup di pulau lepas pantai, wilayah Selandia Baru.

3. Leatherback Sea Turtle

Leatherback Sea Turtle

Jenis Penyu raksasa ini memiliki ukuran panjang lebih dari 2 meter (7 kaki) dengan rentang sirip hampir 3 meter (8 kaki). Banyaknya jaringan lemak membuat jenis penyu ini hangat ketika menyelam di lautan hingga kedalaman 1.200 meter (4000 kaki).

Penyu ini memakan jenis ubur-ubur, sayangnya hewan tersebut seringkali salah mengira bahwa apa yang dikonsumsinya ternyata tas plastik yang kemungkinan dibuang sembarang oleh manusia di perairan. Akibatnya, banyak dari jenis penyu ini yang meninggal lantaran menelan tas plastik tersebut.

4. Reticulated Python

Reticulated Python

Jenis ular python besar ini adalah hewan melata yang mampu berenang dengan lincah di perairan. Bahkan, kabarnya ular python ini mampu menempuh perjalanan laut dari kepulauan Indo - Australia. Reticulated Python merupakan hewan aggressive constrictors yang melemaskan mangsanya dengan melilit tubuh, kemudian menelannya secara utuh. Hewan ini tercatat memiliki panjang 6,95 meter (22,8 kaki), menjadikannya sedikit lebih panjang dari buaya air asin.

5. Saltwater Crocodile (Crocodilians)

Saltwater Crocodile (Crocodilians)

Saltwater Crocodile atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan buaya air asin, merupakan reptil terbesar di dunia. Tumbuh dengan panjang lebih dari 6 meter (20 kaki). Buaya ini memiliki gigi raksasa yang diklaim dapat menghancurkan tengkorak sapi di rahang reptil tersebut. Bahkan, ada mood tertentu yang bisa membawa makhluk hidup buas ini untuk menyerang manusia.

Area populasi buaya ini hidup di wilayah Australia. Selain itu, buaya air asin juga berkembangbiak mulai dari Asia Tenggara hingga Australia. Dari namanya, diketahui buaya jenis ini juga bisa hidup di laut seperti yang pernah ditemukan di laut Jepang.

Konon, eksistensi buaya ini telah ada atau lebih tua dari dinosaurus, sehingga buaya air asin mampu memberi informasi sekilas mengenai nenek moyang hewan raksasa yang pernah hidup di zaman prasejarah.

7 Fakta Menarik dari Dunia Reptil

Reptil adalah kelompok vertebrata menarik dengan salah satu sejarah terpanjang dari setiap makhluk hidup di Bumi.
Hari ini, reptil menghuni setiap benua kecuali Antartika dan mencakup sekitar 8.700 jenis, terpecah menjadi :
  • Crocodilia – buaya, gharials, dan buaya Caiman
  • Sphenodontia – tuataras dari Selandia Baru
  • Squamata – kadal, ular dan amphisbaenids (“kadal cacing”)
  • Testudines – kura-kura, katak dan penyu
Semua reptil berdarah dingin, dengan kulit ditutupi oleh sisik daripada rambut atau bulu, dan sebagian besar bertelur (“yg menelur”) walaupun ada spesies tertentu yang melahirkan. Reptil adalah juga salah satu makhluk yang paling disalahpahami, dengan mitos lebih, takhayul dan legenda tentang mereka daripada hewan lain. Jadi ini adalah 7 fakta nyata tentang reptil yang mungkin tidak Anda ketahui.

1. Kura-Kura

Kata "Turtles" sama artinya dengan "slow" atau "lazy". mereka telah lama diejek dalam sastra dan cerita rakyat untuk kelambatan mereka. Tetapi apakah Anda tahu bahwa reptil tercepat di dunia sebenarnya kura-kura? Ya, kura-kura mungkin lambat di darat tetapi di air, mereka efisien dan cepat: penyu belimbing Pasifik dapat berenang dengan kecepatan sampai dengan 35km/hr membuatnya sebagai reptil yang bergerak tercepat di dunia. Di darat, reptil tercepat adalah iguana ekor berduri-Kosta Rika, yang telah diketahui kecepatannya hingga 33km/hr.

2. Ular Derik

Ular derik secara umum dikenal mematikan, namun apakah Anda tahu bahwa mereka masih bisa menggigit setelah mereka mati? Penelitian yang dilakukan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan California di San Francisco telah menunjukkan bahwa ular derik masih mampu menggigit hingga satu jam setelah telah dipenggal atau ditembak, dengan ilmuwan meyakini bahwa refleks yang mungkin dipicu oleh sensor inframerah masih aktif di ular.

3. Buaya

Jika Anda melihat buaya menelan, itu tidak terlalu ekstreme dari yang kelihatan, buaya sering menelan batu-batu besar yang tetap tinggal di perut mereka, membantu mereka untuk menggiling dan mencerna makanan mereka (seperti rempela burung) dan juga bertindak sebagai pemberat suatu untuk membantu mereka menyelam lebih dalam.

4. Katak Kayu

Bagi kebanyakan hewan, pembekuan berarti kematian tertentu, tapi untuk katak kayu Amerika Utara, pembekuan sebenarnya strategi untuk bertahan dalam musim dingin yang panjang. Saat suhu menurun, organ katak dikelilingi dengan air dingin, yang menyebabkan jantungnya berhenti berdetak, paru-paru untuk berhenti bernapas dan ginjal berhenti bekerja. Katak memasuki keadaan “mati suri” di tempat yang dapat tinggal selama berbulan-bulan sampai musim semi datang pada saat itu akan mencair dan menjadi berfungsi penuh kembali dalam 10 jam.

5. Ular

Ular adalah salah satu makhluk paling ditakuti di muka bumi dengan banyak orang percaya bahwa mereka bertanggung jawab atas kematian orang banyak. Namun pada kenyataannya, di Amerika Serikat, empat kali lebih banyak orang mati dari tawon lebah dan menyengat daripada gigitan ular!

6. Bunglon

Satu hal lagi yang unik tentang bunglon – mereka adalah satu-satunya binatang yang dapat menggerakan dan memfokuskan mata mereka secara terpisah, mata mereka berputar ke arah yang berbeda dan memberi mereka kemampuan untuk melihat dalam dua arah yang berbeda dan fokus pada objek terpisah secara bersamaan.

7. Katak Emas

Bertentangan dengan kepercayaan orang, ular bukan hewan yang paling berbisa di dunia, tetapi milik katak panah emas beracun yang cukup dalam sistem racun untuk membunuh 20 manusia.

 

Copyright @ 2013 Reptilian Mag.